Laporan SAFEnet menyebutkan dalam tiga tahun terakhir serangan digital terhadap wartawan terus meningkat. Inilah model baru ancaman terhadap wartawan. Siapkah wartawan menghadapi tantangan baru yang mengancam independensi pers dan keselamatan diri mereka?
Berita pemerkosaan di media kerap dibayangi oleh mitos: pemerkosaan sering kali digambarkan sebagai peristiwa tunggal dan tidak berhubungan dengan ketimpangan relasi gender. Mampukah media dalam liputan ini keluar dari mitos tersebut?
Kami membuat riset kecil untuk menjawabnya, dan menemukan sejumlah praktik bermasalah yang dilakukan secara berjamaah.
Meliput cerita dari dua sisi tak berarti lebih akurat. Ia justru menyimpan bahaya-bahaya.
Hak untuk merahasiakan identitas narasumbernya, atau hak tolak, merupakan salah satu aspek penting bagi iklim pers yang sehat. Namun, potensi problem selalu mungkin dalam pelaksanaannya.
Kita butuh media yang dikelola dari, dengan, dan bagi publik. Meski masih banyak tantangan, kooperasi media adalah jawaban yang selama ini kita cari.
Beramai-ramai menuding media hoaks, bersunyi-sunyi membiarkan pelanggaran hukum pemerintah.
Kecelakaan pesawat adalah tragedi. Ada yang berduka, ada yang bekerja, tapi ada media-haus-klik yang sibuk menambang laba.
Media memang penuh dengan masalah. Tapi bukan seperti imajinasi parno sekte teori konspirasi.