Krisis Covid-19 memberikan pengalaman menonton sepakbola yang berbeda. Salah satunya adalah makin mengentalnya logika media dalam setiap laga.
Laporan SAFEnet menyebutkan dalam tiga tahun terakhir serangan digital terhadap wartawan terus meningkat. Inilah model baru ancaman terhadap wartawan. Siapkah wartawan menghadapi tantangan baru yang mengancam independensi pers dan keselamatan diri mereka?
Salah satu kunci daya tahan warga di tengah krisis adalah solidaritas. Media warga adalah salah satu manifestasinya.
Media memang penuh dengan masalah. Tapi bukan seperti imajinasi parno sekte teori konspirasi.
Cerita tentang Anarko muncul dan menguap setahun sekali. Media setia memberikan panggung bagi cerita ini.
Polarisasi politik dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
Kritik terhadap beberapa situs penyebar kebencian seringkali dianggap sebagai sentimen “anti-Islam”. Sayangnya, situs-situs ini pun tak bisa merumuskan apa yang dimaksud dengan “jurnalisme Islam”
Liputan mengenai agama dan kepercayaan minoritas menuntut sensitivitas dan pikiran yang terbuka. Tugas jurnalis soal itu, mendorong pemenuhan hak mereka oleh negara.
Ramainya pemutaran film dokumenter Sexy Killers kerap disertai dengan diskusi. Hal ini menunjukkan potensi terbukanya ruang-ruang publik baru dalam membicarakan berbagai isu. Namun sebenarnya, seberapa besar dampaknya bagi deliberasi politik?
Pemilu 2019 membosankan dan tak produktif. Adakah upaya media untuk mendorong munculnya diskursus alternatif?
Tiga sekawan mendirikan media komunitas di Pekalongan, tanpa investor, tanpa kantor, dan tanpa gaji. “Wong edan bebas,” begitu prinsip mereka.
IndonesiaLeaks membawa temuan berharga dalam upaya pengentasan korupsi. Sayangnya, liputan media membuatnya jadi drama sinetron.
Media kerap menunggangi arus populisme Islam dan politik identitas untuk mengeruk klik. Apa ongkos yang harus dibayar?