Disadari atau tidak, potret pendemo perempuan terus menjadi manuver pendisiplinan perempuan.
Cara media menampilkan kekerasan seksual terhadap laki-laki melanggengkan mitos-mitos gawat.
Media mencoba menggiring persepsi publik terhadap Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.
Berita pemerkosaan di media kerap dibayangi oleh mitos: pemerkosaan sering kali digambarkan sebagai peristiwa tunggal dan tidak berhubungan dengan ketimpangan relasi gender. Mampukah media dalam liputan ini keluar dari mitos tersebut?
Gagasan dan perjuangan untuk mengubah kondisi sosial sudah lama menular lintas batas negara. Internet dan media sosial memberi warna baru bagi tradisi lama itu.
Bukan lagi milik dirinya, tubuh perempuan menjadi ajang perdebatan publik dan diatur oleh negara. Regulasi yang ada menunjukkan demikian.
Kasus pemerkosaan sering ditampilkan secara vulgar dan sensasional di media. Praktik ini menciptakan mitos-mitos yang mempengaruhi cara kita memahami kekerasan seksual.
Pemanggilan awak BPPM Balairung oleh kepolisian merupakan satu tanda yang menegaskan rawannya posisi pers mahasiswa. Kenapa begitu?
“Never forget what you are, the rest of the world will not. Wear it like armor and it can never be used to hurt you” - Tyrion Lannister