Wisata bencana adalah topik perdebatan yang pelik: ada yang sinis dan ada yang simpatik. Sikap media pun bergeser dari masa ke masa.
Media sering mengambil peran dalam melanggengkan stereotipe dan diskriminasi terhadap kelompok marjinal. Apa jadinya ketika ia keluar dari rutinitas ini?
Kritik terhadap beberapa situs penyebar kebencian seringkali dianggap sebagai sentimen “anti-Islam”. Sayangnya, situs-situs ini pun tak bisa merumuskan apa yang dimaksud dengan “jurnalisme Islam”
Media bisa mendorong isu kelompok marjinal diperbincangkan di publik lebih sering. Tempo.co melakukannya dengan membuat rubrik khusus difabel.
Pemilu 2019 membosankan dan tak produktif. Adakah upaya media untuk mendorong munculnya diskursus alternatif?
Reuni 212 absen dari layar Metro TV. Sebagian publik menilai Metro TV tengah “bunuh diri” secara ekonomi. Benarkah mengabaikan Reuni 212 dapat merugikan Metro TV secara bisnis?
Dari abang-abang tahu bulat sampai panitia kurban, semua kena azab. Kapan giliran pemilik media yang menzolimi pekerjanya?
Lagi-lagi WhatsApp menjadi kanal viralnya sebuah berita palsu; kali ini tentang isu penculikan. Kenapa kanal pesan singkat ini begitu sering menyemai hoaks?