Melawan tirani tak harus dengan tangan yang mengepal di udara. Bisa juga dengan gelak tawa.
Gagasan dan perjuangan untuk mengubah kondisi sosial sudah lama menular lintas batas negara. Internet dan media sosial memberi warna baru bagi tradisi lama itu.
Aktivisme fans Kpop menunjukkan mereka lebih dari stigma negatif yang mereka sering terima.
Salah satu kunci daya tahan warga di tengah krisis adalah solidaritas. Media warga adalah salah satu manifestasinya.
Warga di berbagai negara melakukan inisiatif di bidang informasi demi menghadapi virus corona. Mengatasi pemerintah yang tak selalu bisa diandalkan.
Polarisasi politik dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
Media bisa mendorong isu kelompok marjinal diperbincangkan di publik lebih sering. Tempo.co melakukannya dengan membuat rubrik khusus difabel.
Jerinx mengkritik Via Vallen yang tidak menggunakan status selebritasnya untuk mendorong agenda progresif dari lagu yang ia bawakan. Namun, apa sesungguhnya makna dari "selebritas"?
Bagaimanakah media baru mengubah pola partisipasi politik warga? Sebuah ulasan atas buku The Logic of Connective Action (2013) karya Alexandra Segerberg dan Lance Bennet
Hari ini, periklanan tidak lagi bertugas untuk merancang hasrat konsumen secara artifisial, melainkan justru melayani hasrat unik individu konsumen. Apa konsekuensinya?
Profesor Kajian Media dan Komunikasi dari Universitas Lund bicara soal hubungan kajian media dengan industri dan politik.
Investigasi Nairn menunjukkan bahwa elit menyetir wacana publik. Apakah kita benar-benar bebas berpartisipasi dalam ruang-ruang politik?