Orang-orang terobsesi dengan agama artis favorit mereka. Lahan eksploitasi bagi industri hiburan.
Dalam kapasitasnya, para akademisi seharusnya berani memperdebatkan Surat Edaran Kepolisian. Bukan lantas tunduk dan menjadikan Surat Edaran tersebut sebagai teks rujukan..
Ketika media sosial menjadi salah satu medan polarisasi politik, jurnalis pun ikut terseret di dalamnya. Apakah mengekspresikan pandangan politik di media sosial bisa dibenarkan bagi jurnalis?
Setelah gagap menghadapi berbagai aksi teror yang sempat melanda negeri, berbagai saluran media mulai berbenah menjadi lebih baik. Kecuali Tribunnews.com.
Jokowi mengatakan demokrasi kita hari ini telah kebablasan. Sialnya, solusi yang ia tawarkan justru kebablasan.
Maraknya berita negatif terhadap korban penggusuran di media menandai adanya bias kelas yang dimiliki wartawan. Banyak wartawan berbagi keyakinan yang sama dengan kelas menengah dalam hal penggusuran sebagai pemanusian warga miskin kota.
Di tangan jurnalisme bergaya ala infotainment, peristiwa politik diubah jadi tontonan yang menghibur.
Pidato Anies Baswedan dipermasalahkan karena menggunakan kata “pribumi”, yang sesungguhnya adalah taktik retorika politik “peluit anjing”. Kenapa pemilihan kata dan retorika politik tersebut bermasalah?
Bagaimanakah media baru mengubah pola partisipasi politik warga? Sebuah ulasan atas buku The Logic of Connective Action (2013) karya Alexandra Segerberg dan Lance Bennet
Meski kekerasan Mei 1998 sudah lewat 19 tahun lalu, kebencian dan diskriminasi rasial masih digdaya di media Indonesia.
Investigasi Nairn menunjukkan bahwa elit menyetir wacana publik. Apakah kita benar-benar bebas berpartisipasi dalam ruang-ruang politik?