Riset menunjukkan betapa “babak belurnya” media dalam mengabarkan RUU PKS dan kekerasan seksual.
Konsentrasi penyiaran di tangan segelintir konglomerat media menciptakan pilihan semu: jumlah stasiun TV beragam, tapi isinya seragam!
Disadari atau tidak, potret pendemo perempuan terus menjadi manuver pendisiplinan perempuan.
Media-media mengecer hoaks Timor Leste, memancing syahwat ultranasionalisme pembaca Indonesia.
Okezone menerapkan teknik layaknya penulisan naskah novel dan film horor dalam menulis berita daring.