Konsentrasi penyiaran di tangan segelintir konglomerat media menciptakan pilihan semu: jumlah stasiun TV beragam, tapi isinya seragam!
Televisi terbukti menghilangkan suara kritis terhadap produk legislasi paling bermasalah kita.
Media-media mengecer hoaks Timor Leste, memancing syahwat ultranasionalisme pembaca Indonesia.
Melawan tirani tak harus dengan tangan yang mengepal di udara. Bisa juga dengan gelak tawa.
Krisis Covid-19 memberikan pengalaman menonton sepakbola yang berbeda. Salah satunya adalah makin mengentalnya logika media dalam setiap laga.
Gagasan dan perjuangan untuk mengubah kondisi sosial sudah lama menular lintas batas negara. Internet dan media sosial memberi warna baru bagi tradisi lama itu.
Wisata bencana adalah topik perdebatan yang pelik: ada yang sinis dan ada yang simpatik. Sikap media pun bergeser dari masa ke masa.
Salah satu kunci daya tahan warga di tengah krisis adalah solidaritas. Media warga adalah salah satu manifestasinya.
Kecelakaan pesawat adalah tragedi. Ada yang berduka, ada yang bekerja, tapi ada media-haus-klik yang sibuk menambang laba.
Media memang penuh dengan masalah. Tapi bukan seperti imajinasi parno sekte teori konspirasi.